Pengujian potensi antiglikasi asam amino taurin dengan metode enzimatik menggunakan glukometer

Polly, Sumy Refianti Herlina (2025) Pengujian potensi antiglikasi asam amino taurin dengan metode enzimatik menggunakan glukometer. Undergraduate thesis, Widya Mandala Surabaya Catholic University.

[thumbnail of ABSTRAK]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (407kB) | Preview
[thumbnail of BAB 1]
Preview
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf

Download (147kB) | Preview
[thumbnail of BAB 2] Text (BAB 2)
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (168kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB 3] Text (BAB 3)
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (344kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB 4] Text (BAB 4)
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (191kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB 5]
Preview
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf

Download (251kB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (501kB) | Request a copy

Abstract

Diabetes melitus adalah penyakit metabolik dengan kadar glukosa darah tinggi yang dapat menyebabkan terbentuknya Advanced Glycation End-products (AGEs) melalui reaksi antara glukosa dan protein. AGEs dapat menimbulkan berbagai komplikasi, sehingga diperlukan senyawa yang dapat menghambat proses ini. Penelitian ini menggunakan metode enzimatik menggunakan glukometer, sebagai pendekatan baru yang masih dalam pengembangan untuk menilai kemampuan antiglikasi senyawa secara sederhana dan praktis. Hasil pengukuran kadar glukosa menunjukkan bahwa larutan kontrol (glukosa 0,5 M + buffer pH 7,4) memiliki kadar glukosa yang relatif stabil, sedangkan larutan pembanding (glukosa 0,5 M + aminoguanidin 0,05 M) menurun hingga 79,83% dan larutan uji (glukosa 0,5 M + asam amino taurin 0,2 M) menurun hingga 88,79% pada hari ke-28. Uji ANOVA satu arah terhadap nilai slope penurunan kadar glukosa menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antar kelompok (< 0,05), dan hasil uji post hoc tukey HSD menunjukkan bahwa kelompok kontrol berbeda signifikan dengan aminoguanidin dan dengan taurin, sedangkan perbedaan antara aminoguanidin dan taurin tidak signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa aktivitas antiglikasi aminoguanidin lebih tinggi dibandingkan taurin, yang secara kimiawi memiliki jumlah gugus amino (–NH₂) sebanyak tiga pada aminoguanidin sedangkan taurin hanya memiliki satu gugus amino (–NH₂), sehingga efektivitasnya lebih rendah meskipun tetap menunjukkan potensi sebagai agen antiglikasi.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Department: S1 - Farmasi
Contributors:
Contribution
Contributors
NIDN / NIDK
Email
Thesis advisor
Hartanti, F.V. Lanny
NIDN0724067402
lanny.hartanti@ukwms.ac.id
Thesis advisor
Setiawan, Henry Kurnia
NIDN0721027101
henry@ukwms.ac.id
Uncontrolled Keywords: Antiglikasi, Taurin, Aminoguanidin, Glukometer, AGEs
Subjects: Pharmacy
Divisions: Faculty of Pharmacy > Pharmacy Study Program
Depositing User: Sumy Refianti Herlina Polly
Date Deposited: 16 Jul 2025 03:50
Last Modified: 16 Jul 2025 03:50
URI: https://repositori.ukwms.ac.id/id/eprint/43879

Actions (login required)

View Item View Item