Dewi, Pandyana Rosita (2025) Uji aktivitas antibakteri ekstrak microgreen Krokot Merah (Portulaca oleracea) terhadap Staphylococcus aureus. Undergraduate thesis, Widya Mandala Surabaya Catholic University.
Preview |
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (592kB) | Preview |
Preview |
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf Download (243kB) | Preview |
![]() |
Text (BAB 2)
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (517kB) |
![]() |
Text (BAB 3)
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (433kB) |
![]() |
Text (BAB 4)
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (660kB) |
Preview |
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf Download (254kB) | Preview |
![]() |
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (286kB) |
Abstract
Krokot merah (Portulaca oleracea) merupakan salah satu tanaman yang ada di Indonesia dan dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Krokot merah memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder salah satunya yaitu flavonoid, dan alkaloid. Selain itu krokot merah juga memiliki kandungan antioksidan alami seperti vitamin C, E, dan A, serta senyawa betalain dan glutathione . Microgreen merupakan sayuran muda yang dihasilkan dari biji sayuran yang telah memiliki dua daun kotiledon yang sudah berkembang sempurna dan telah muncul daun sejati yang masih muda. Microgreen dipanen dengan cara memotong bibit tunggal tepat di atas permukaan media tanam. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak microgreen krokot merah (Portulaca oleracea) terhadap Staphylococcus aureus. Uji aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi sumuran dan bioautografi. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Hasil rendemen ekstrak yang diperoleh yaitu 10,68%. Hasil penelitian uji aktivitas antibakteri ekstrak microgreen krokot merah dengan konsentrasi 12,5%, 25%, dan 50% memiliki rata-rata zona hambat sebesar 0 mm, 10,30 mm, dan 12,27 mm. Hasil uji skrining fitokimia ekstrak microgreen krokot merah memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder antara lain flavonoid, alkaloid, terpenoid, dan tanin. Sedangkan senyawa metabolit sekunder yang diduga memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus yaitu flavonoid, terpenoid, dan tanin dengan nilai Rf 0,89 dan 0,90.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Department: | S1 - Farmasi |
Contributors: | Contribution Contributors NIDN / NIDK Email Thesis advisor Soegianto, Lisa NIDN0729017401 lisa-s@ukwms.ac.id |
Uncontrolled Keywords: | Krokot Merah, Microgreen, Difusi Sumuran, Bioautografi, Staphylococcus aureus |
Subjects: | Pharmacy |
Divisions: | Faculty of Pharmacy > Pharmacy Study Program |
Depositing User: | Pandyana Rosita Dewi |
Date Deposited: | 09 Jul 2025 09:34 |
Last Modified: | 09 Jul 2025 09:34 |
URI: | https://repositori.ukwms.ac.id/id/eprint/43564 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |