Pengaruh tinggi badan terhadap derajat keparahan iliotibial band syndrome pada pelari berusia 17-50 tahun di komunitas pelari kota Surabaya

Wibisono, Giovanni Setiawan (2024) Pengaruh tinggi badan terhadap derajat keparahan iliotibial band syndrome pada pelari berusia 17-50 tahun di komunitas pelari kota Surabaya. Undergraduate thesis, Widya Mandala Surabaya Catholic University.

[thumbnail of ABSTRAK] Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (801kB)
[thumbnail of BAB 1] Text (BAB 1)
BAB 1.pdf

Download (47kB)
[thumbnail of BAB 2] Text (BAB 2)
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (562kB)
[thumbnail of BAB 3] Text (BAB 3)
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (120kB)
[thumbnail of BAB 4] Text (BAB 4)
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (178kB)
[thumbnail of BAB 5] Text (BAB 5)
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (242kB)
[thumbnail of BAB 6] Text (BAB 6)
BAB 6.pdf
Restricted to Registered users only

Download (37kB)
[thumbnail of BAB 7] Text (BAB 7)
BAB 7.pdf

Download (114kB)
[thumbnail of LAMPIRAN] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Latar belakang : Iliotibial band syndrome merupakan kumpulan gejala yang meliputi rasa nyeri, inflamasi, dan krepitasi yang terjadi karena penggunaan berlebih pada iliotibial band. Manifestasi klinis dapat muncul akibat adanya gesekan dan kompresi secara terus-menerus sehingga menyebabkan iliotibial band mengalami inflamasi. Faktor risiko yang mendasari terjadinya iliotibial band syndrome antara lain usia, berat badan, perbedaan panjang kaki, perbedaan bentuk tungkai, serta kelainan pada struktur punggung. Tujuan : Mengetahui pengaruh antara tinggi badan terhadap derajat keparahan iliotibial band syndrome pada pelari berusia 17-50 tahun di Komunitas Pelari Kota Surabaya Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik observasional dengan metode cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik non-probability accidental sampling. Data yang digunakan adalah data primer dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh fisioterapis dari bulan September hingga Oktober 2024. Data pada penelitian dianalisis dengan uji korelasi Spearman. Hasil dinyatakan signifikan apabila p < 0,05. Hasil : Jumlah sampel sebanyak 23 peserta yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Tinggi 173 cm merupakan kelompok tinggi badan dengan sampel terbanyak sebesar 4 peserta, dan nyeri sedang merupakan kelompok nyeri terbanyak sebesar 14 peserta. Hasil analisis korelasi Spearman menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel tinggi badan dengan derajat keparahan iliotibial band syndrome dengan nilai p = 0,475 (p>0,05). Simpulan : Tidak terdapat pengaruh antara tinggi badan terhadap derajat keparahan iliotibial band syndrome pada pelari berusia 17-50 tahun di Komunitas Pelari Kota Surabaya

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Department: S1 - Kedokteran
Contributors:
Contribution
Contributors
NIDN / NIDK
Email
Thesis advisor
Warindra, Taufin
NIDN0706056803
taufin@ukwms.ac.id
Thesis advisor
Supit, Paulus Alexander
NIDN0720047005
plsspt@gmail.com
Uncontrolled Keywords: Tinggi badan, iliotibial band syndrome, usia 17-50 tahun, pelari.
Subjects: Medicine
Divisions: Faculty of Medicine > Medical Study Program
Depositing User: Users 14620 not found.
Date Deposited: 09 Jan 2025 06:40
Last Modified: 09 Jan 2025 06:40
URI: https://repositori.ukwms.ac.id/id/eprint/41553

Actions (login required)

View Item View Item