Cornelia Adinta, Amelia (2024) Penerimaan penonton laki-laki mengenai pekerjaan crossdressing dalam vlog “Ravelio Drag Queen, Gue normal dan ini cuma pekerjaan” di Youtube Channel Talkpod. Undergraduate thesis, Widya Mandala Surabaya Catholic University.
![]() |
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK..pdf Download (928kB) |
![]() |
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf Download (274kB) |
![]() |
Text (BAB 2)
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (346kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB 3)
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (210kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB 4)
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (724kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf Download (406kB) |
![]() |
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN (2).pdf Restricted to Registered users only Download (911kB) | Request a copy |
Abstract
Penerimaan terhadap crossdressing oleh laki-laki heteroseksual di Indonesia masih menjadi topik yang menarik, karena sering dianggap bertentangan dengan norma heteronormatif yang dominan. Video "Ravelio Drag Queen, Gue Normal dan Ini Cuma Pekerjaan" di kanal YouTube Talkpod menyajikan perspektif seorang drag queen yang mengidentifikasi sebagai laki-laki heteroseksual. Penelitian ini menggunakan teori Encoding/Decoding oleh Stuart Hall untuk menganalisis makna yang dibentuk informan berdasarkan posisi dominan-hegemonik, negosiasi, dan oposisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas informan berada pada posisi oposisi, menolak pesan penerimaan terhadap crossdresser karena dianggap tidak sesuai dengan nilai maskulinitas tradisional. Namun, terdapat kecenderungan bahwa identitas gender mempengaruhi cara mereka memaknai pekerjaan crossdressing. Informan dengan identitas feminin dan feminin-maskulin, seperti penyanyi dan MC, tidak sepenuhnya menerima crossdressing, tetapi lebih cenderung memandangnya sebagai bentuk ekspresi seni yang dapat diterima dalam konteks pekerjaan. Mereka mengaitkan penerimaan ini dengan tingkat kemiripan identitas gender mereka dengan identitas performatif crossdresser dalam video. Meskipun demikian, mereka tetap mempertahankan pandangan bahwa pekerjaan ini hanya dapat diterima dalam batas-batas tertentu, seperti sebagai hiburan, tanpa menentang norma gender secara langsung. Penelitian ini mengungkap bahwa penerimaan crossdressing dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, latar belakang pekerjaan, dan konstruksi sosial, mencerminkan kompleksitas penerimaan gender performatif di Indonesia.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Department: | S1 - Ilmu Komunikasi |
Contributors: | Contribution Contributors NIDN / NIDK Email Thesis advisor Sonya, Akhsaniyah NIDN0702087602 UNSPECIFIED Thesis advisor Krisdinanto, Nanang NIDN0726126602 UNSPECIFIED |
Uncontrolled Keywords: | Analisis Resepsi, Crossdresser, Drag Queen |
Subjects: | Communication Science |
Divisions: | Faculty of Communication Science > Communication Science Study Program |
Depositing User: | Users 14483 not found. |
Date Deposited: | 08 Jan 2025 04:15 |
Last Modified: | 08 Jan 2025 04:15 |
URI: | https://repositori.ukwms.ac.id/id/eprint/41437 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |