Yuliastuti, Maria Evaluasi Berbasis Metode Pemodelan Sebagai Strategi Komunikasi Pemerintah Kota Surabaya Mengahadapi Covid-19. In: Komunikasi Strategik di Masa Pandemi. WIDINA BHAKTI PERSADA BANDUNG (Grup CV. Widina Media Utama).
Preview |
Text (Book chapter_Evaluasi Berbasis Metode Pemodelan Sebagai Strategi Komunikasi Pemerintah Kota Surabaya Mengahadapi Covid-19)
10_Book Chap_Evaluasi Berbasis Metode Pemodelan (1).pdf Download (364kB) | Preview |
Abstract
Menghadapi bencana global, tentunya tidak bisa dipandang sebelah mata. Pada Maret 2020 lalu, World Health Organization (WHO) telah mengumumkan pandemi global untuk virus Corona 2019 atau yang kita kenal dengan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Indonesia sendiri memiliki temuan kasus covid-19 yang cukup mengkhawatirkan. Sampai pada tulisan ini dibuat pada 27 April 2020, telah terkonfirmasi covid-19 sejumlah 9.096 orang sedangkan pasien dirawat 7.180 orang, kemudian dinyatakan meninggal 765 kasus dan sembuh sebanyak 1.151 orang (Kompas.com, 2020). Kondisi tersebut tidak hanya menuntut pemerintah untuk membuat kebijakan yang tepat dan cepat mengatasi pandemi ini. Mulai dari kebijakan untuk physcical distancing, Work From Home (WFH), lockdown daerah tertentu, hingga kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pemerintah sebagai komunikator diharapkan mampu menjalankan strategi komunikasi yang efektif guna menghadapi pandemi covid-19 ini. Strategi komunikasi (Cangara, 2013) merupakan sebuah perencanaan untuk dapat merubah perilaku ataupun kebiasaan masyarakat dalam lingkup yang luas dengan menyampaikan pemahaman ataupun cara baru. Dimana hal tersebut dimulai dari keterlibatan dari komunikator, pesan, saluran (media), komunikan/penerima, hingga efek yang dimunculkan sehingga mampu mencapai tujuan komunikasi yang diinginkan. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah. Riris Andono Ahmad, Direktur Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Satgas Covid-19 UGM menyampaikan,”Banyak orang yang tertular virus ini disebabkan kegiatan yang sifatnya berkerumun secara massal, seperti seminar, beberapa kegiatan pengajian, maupun kebaktian yang diadakan di gereja. Oleh karena itu, ancaman covid-19 haruslah dipandang sebagai ancaman bagi seluruh bangsa,” jelasnya (Ahmad, 2020).
Item Type: | Book Section |
---|---|
Subjects: | Communication Science |
Depositing User: | Christine Limbara |
Date Deposited: | 18 Sep 2025 06:40 |
Last Modified: | 18 Sep 2025 06:40 |
URI: | https://repositori.ukwms.ac.id/id/eprint/44495 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |