Evaluasi sintesa bio-mof dari ekstrak lerak dan ion tembaga secara solvotermal dan potensi aplikasinya

Adam, Michael and Setiawan, Nikko (2024) Evaluasi sintesa bio-mof dari ekstrak lerak dan ion tembaga secara solvotermal dan potensi aplikasinya. Working Paper (Laporan Penelitian Laboratorium (FT-Kimia)). Faculty of Engineering, Surabaya. (Submitted)

[thumbnail of ABSTRAK]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (344kB) | Preview
[thumbnail of BAB 1]
Preview
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf

Download (85kB) | Preview
[thumbnail of BAB 2] Text (BAB 2)
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (117kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB 3] Text (BAB 3)
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (134kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB  4] Text (BAB 4)
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (451kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB 5]
Preview
Text (BAB 5)
FIX BAB 5 PENLAB NIKKO.pdf

Download (201kB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (374kB) | Request a copy

Abstract

Dalam penelitian ini, fokus diberikan pada pengembangan MOF yang menggunakan ligan alami yang diperoleh dari ekstrak biomassa dari buah lerak, yang dikenal sebagai bio-MOF. Gugus hidroksil pada ekstrak buah lerak berperan dalam pengikatan metal dan memfasilitasi pembentukan bio-MOF. Bio-MOF dari penggabungan ekstrak buah lerak dan ion logam tembaga yang diaplikasikan untuk adsorpsi. Hasil komposisi fitokimia saponin (51,40%), flavonoid (0,079%), fenol (1,14%), tannin (1,05%), alkaloid (0,59%), dan gula pereduksi(1,54%) yang dianalisa menggunakan spektofotometer menunjukkan bahwa kadar fitokimia yang tertinggi adalah saponin. Hasil yield BioMOF 3 (5,72%), 5 (8,34%), 7 (11,17%), 9 (12,23%) dan 11 (12,98%) menunjukkan bahwa semakin meningkatnya pH larutan, maka semakin besar yield yang didapatkan. Hasil SEM menunjukkan bahwa BioMOF-3 dan 5 memiliki bentuk rhombohedral, sedangkan BioMOF-7, 9 dan 11 memiliki bentuk rhombic dodecahedral. Hasil FTIR menunjukkan keberadaan gugus hidroksil pada BioMOF-3, 5, 7, 9 dan 11. Hasil XRD menunjukan terbentuknya kristal Cu pada BioMOF-3, 5, 7, 9, dan 11 dengan kristalinitas 84,17%, 45,84%, 46%, 46,77%, 54,18%. Hasil antioksidan DPPH dan hidroksil didapatkan sifat antioksidan tertinggi terdapat pada ekstrak lerak (119,07; 9,69 ppm) dan diikuti oleh BioMOF-3 (785,79; 88,04 ppm), BioMOF-5 (325,42; 55,08 ppm), BioMOF-7 (207,79; 51,38 ppm), BioMOF-9 (185,08; 20,64 ppm), BioMOF-11(163,44; 15,91 ppm). Hasil antibakteri didapatkan bahwa antibakteri terkuat adalah BioMOF-7 dengan MIC (500 ppm) dan antibakteri terlemah adalah ektrak lerak (800 ppm). Hasil adosrpsi % removal BioMOF terhadap pewarna Methylene Blue, Malachite Green, Methyl Orange, metal Pb dan Hg didapatkan BioMOF-7 merupakan adsorbat yang memiliki efisiensi tertinggi, pada pewarna Methylene Blue (72,23%), Malachite Green (51,93%), Methyl Orange (76,75%), metal Pb (93,17%), dan Hg (48,49%). Ditemukan pada uji kinetik adsorpsi terhadap Methylene Blue memiliki model yang paling cocok ialah linear pseudo second order. Berdasarkan hasil penelitiannya, BioMOF yang tersintesa dari ligan alami memiliki sifat adsorpsi terhadap berbagai pewarna dan metal, sehingga berpotensi digunakan dalam pengolahan air limbah untuk menghilangkan kadar pewarna dan heavy metal.

Item Type: Monograph (Working Paper (Laporan Penelitian Laboratorium (FT-Kimia)))
Department: S1 - Teknik Kimia
Contributors:
Contribution
Contributors
NIDN / NIDK
Email
Thesis advisor
Santoso, Shella Permatasari
NIDN0709119004
UNSPECIFIED
Thesis advisor
Lie, Jenni
NIDN0713079304
UNSPECIFIED
Subjects: Engineering
Engineering > Chemical Engineering
Divisions: Faculty of Engineering > Chemical Engineering Study Program
Depositing User: Nikko Setiawan
Date Deposited: 25 Jul 2025 06:09
Last Modified: 25 Jul 2025 06:09
URI: https://repositori.ukwms.ac.id/id/eprint/44101

Actions (login required)

View Item View Item