Konsep penderitaan sebagai situasi batas menurut Karl Jaspers

Seng, Kornelius Marcellino (2025) Konsep penderitaan sebagai situasi batas menurut Karl Jaspers. Undergraduate thesis, Widya Mandala Surabaya Catholic University.

[thumbnail of ABSTRAK]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (549kB) | Preview
[thumbnail of BAB 1]
Preview
Text (BAB 1)
Bab I.pdf

Download (281kB) | Preview
[thumbnail of BAB 2] Text (BAB 2)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (245kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB 3] Text (BAB 3)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (323kB) | Request a copy
[thumbnail of Bab 4] Text (Bab 4)
Skripsi Seng Full Bab 4-Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (211kB) | Request a copy

Abstract

Penulis menulis skripsi ini dengan latar belakang keprihatinan pada pengalaman penderitaan yang sudah ada sejak dulu dan relevan hingga masa sekarang. Hal ini juga berarti bahwa tidak ada cara yang jitu untuk lepas dari apa yang disebut sebagai penderitaan. penderitaan dapat dikatakan merupakan bagian konkret dalam kehidupan seseorang. Oleh karena itu, penulis tergelitik untuk melihat penderitaan ini melalui kacamata eksistensialisme sebagai suatu aliran filsafat yang berkembang sejak akhir abad modern hingga semakin kompleks pada era kontemporer. Secara lebih spesifik, penulis akan melihat penderitaan ini dari pemikiran Karl Jaspers, salah seorang filsuf eksistensialisme masa modern. Penulis memilih Karl Jaspers karena adanya sikap optimistik dari Jaspers dalam memandang penderitaan sehingga boleh jadi memberikan jalan atau seminimalnya preferensi pilihan tindakan untuk seseorang masa sekarang dalam menghadapi penderitaannya. Sikap optimistik Jaspers nampak dalam pemikirannya yang melihat penderitaan sebagai situasi batas yang juga dapat menjadi cara untuk seseorang dalam mencapai kepenuhan dirinya. Maka, penulis hendak menuliskan skripsi dengan mengangkat tema penderitaan dalam kerangka berpikir eksistensialisme, secara khusus penderitaan sebagai situasi batas menurut Karl Jaspers. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah studi pustaka dengan rujukan utama dari buku Philosophy Vol. 2: Existential Elucidation yang ditulis oleh Karl Jaspers dan diterjemahkan oleh E.B Ashton. Penulis juga menggunakan metode interpretasi dalam membuat analisis yang berguna untuk memahami gagasan Karl Jaspers dalam sumber primer. Selain itu, penulis juga akan melihat kesinambungan historis dari pemikiran Jaspers sehingga dapat dibuktikan relevansinya. Akhirnya, penulis akan mendeskipsikan analisis dan proses interpretasi itu secara koheren sebagai sebuah skripsi. Adapun, secara garis besar, Karl Jaspers melihat penderitaan sebagai situasi yang benar-benar menyulitkan dan membatasi seseorang dalam menjalani hidupnya. Namun demikian, Jaspers juga melihat bahwa seseorang juga dapat menjadi lebih otentik melalui penerimaan akan penderitaan yang ia alami. Penderitaan menjadi momen reflektif yang menghantar seseorang pada kesadaran eksistensial terdalamnya (Existenz). Jadi, penderitaan mengungkapkan keterbatasan eksistensi manusia sekaligus tetap ada upaya agar seseorang mencapai otentisitas dirinya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Department: S1 - Filsafat
Contributors:
Contribution
Contributors
NIDN / NIDK
Email
Thesis advisor
Ryadi, Agustinus
NIDN0708086401
ryadi@ukwms.ac.id
Uncontrolled Keywords: Eksistensialisme, Penderitaan, Situasi Batas, Karl Jaspers
Subjects: Philosophy
Divisions: Faculty of Philosophy
Depositing User: Kornelius Marcellino Seng
Date Deposited: 10 Jul 2025 05:54
Last Modified: 10 Jul 2025 05:54
URI: https://repositori.ukwms.ac.id/id/eprint/43328

Actions (login required)

View Item View Item