Marito, Shinta, Soegianto, Lisa and Sonia, Grace (2025) Skrining Microgreen Kacang Hijau (Vigna radiata) Sebagai Antibakteri Terhadap Bakteri Staphylococus aureus. Jurnal Farmasi Sains dan Terapan (Journal of Pharmacy Science and Practice), 12 (1). ISSN eISSN 2657-2311
![]() |
Text (Skrining Microgreen)
6.+12(1)_pp+47-53_7241+Revised+Manuscript_revLH.pdf Download (630kB) |
![]() |
Text (Hasil Cek Similarity)
hasil_cek_similarity_ Skrining MicrogreenKacang Hijau (Vigna radiata) Sebagai Antibakteri Terhadap Bakteri Staphylococus aureus.pdf Download (2MB) |
Abstract
Seiring dengan meningkatnya resistensi bakteri terhadap antibiotik khususnya dalam bakteri patogen yang menyebabkan penyakit kulit, sehingga diperlukan kebaharuan antibiotik yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Dari penelitian sebelumnya diketahui bahwa kacang hijau (Vigna radiata L.) memiliki kandungan metabolit sekunder yang bisa dimanfaatkan sebagai antibakteri. Namun pada penelitian ini akan dimanfaatkan tanaman microgreen kacang hijau bukan tanaman dewasanya dimana microgreen yang hanya memiliki tinggi 5-10 cm dan masa panen yang singkat sekitar 10-20 hari. Microgreen kacang hijau menggunakan rockwool sebagai media tanamnya dan tray sebagai wadahnya. Dari hasil penelitian sebelumnya ditemukan bahwa manfaat microgreen tidak kalah pentingnya dibandingkan tanaman tuanya untuk kesehatan manusia, baik berupa anti inflamasi dan juga anti kanker. Tujuan penelitian ini yaitu memanfaatkan microgreen kacang hijau (Vigna radiata) sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus (S. aureus). Microgreen kacang hijau setelah dipanen, dibersihkan dan dipotong bagian akarnya, kemudian dilakukan pengeringan sederhana menggunakan matahari dan dilanjutkan dengan pengeringan menggunakan oven. Dalam hal ini diggunakan metode maserasi dalam pembuatan ekstrak kental dikarenakan mudah dan sederhana dalam pengerjaannya. Dari uji skrining fitokimia menggunakan metode tabung terdapat senyawa flavonoid (dengan terbentuk warna oranye setelah ditambah serbuk Mg dan HCl pekat), terpenoid (terbentuknya warna kuning kemerahan menggunakan Liebermann-burchard),saponin (terbentuk busa stabil setelah dikocok dalam air), alkaloid (terbentuk endapan jingga dengan menggunakan Dragendorff dan juga tanin (terbentuk warna hijau kehitaman, dengan menggunakan FeCl3). Dari hasil pengujian antibakteri juga diperoleh jumlah koloni bakteri S. aureus berkurang secara signifikan di konsentrasi 40% ekstrak microgreen kacang hijau (Vigna radiata) dibandingkan dengan kontrol negatifnya (tanpa ekstrak).
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Pharmacy > Pharmacist Professional Pharmacy |
Divisions: | Journal Publication |
Depositing User: | Shinta Marito S |
Date Deposited: | 09 Apr 2025 09:11 |
Last Modified: | 10 Apr 2025 07:23 |
URI: | https://repositori.ukwms.ac.id/id/eprint/42982 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |