Ndahung, Serafin Yohana (2024) Studi penggunaan antibiotik pada pasien bedah apendektomi dengan Metode ATC/DDD dan DU90% di Instalasi Farmasi RSUD Haji Provinsi Jawa Timur. Undergraduate thesis, Widya Mandala Surabaya Catholic University.
![]() |
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (260kB) |
![]() |
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf Download (141kB) |
![]() |
Text (BAB 2)
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (286kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB 3)
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (167kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB 4)
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (302kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf Download (142kB) |
![]() |
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (475kB) | Request a copy |
Abstract
Apendisitis merupakan peradangan yang terjadi pada apendiks vermiformis atau biasa dikenal dengan usus buntu. Apendisitis juga merupakan salah satu penyebab kegawatdaruratan abdomen di negara berkembang khususnya indonesia menduduki peringkat keempat pada tahun 2018 dengan 28.040 pasien apendisitis. Penatalaksanaan apendisitis dilakukan dengan tindakan apendektomi dan perlu pemberian antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi maupun kontaminasi. Namun penggunaan antibiotik dapat menimbulkan resistensi apabila penggunaannya berlebihan dan tidak rasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan antibiotik berdasarkan klasifikasi AWaRe dan mengetahui tingkat penggunaan antibiotik profilaksis dan terapeutik (empiris dan definitif) di instalasi farmasi RSUD Haji Surabaya dalam satuan DDD/100 bed days pada pasien apendisitis periode januari -desember 2023. Jenis penelitian ini adalah observasional secara restrospektif dengan melihat data rekam medis pasien. Didapatkan data karakteristik berupa usia, jenis apendisitis, pola bakteri dan length of stay (LOS). Pada evaluasi kuantitas penggunaan antibiotik tertinggi sefazolin untuk profilaksis, seftriakson untuk empiris dan definitif berturut-turut yaitu 30,38 DDD/100 operation, 75,60 DDD/100 bed days dan 40,00 DDD/100 bed days dan seftriakson, sefazolin, metronidazol, siprofloksasin dan amikacin termasuk dalam segmen DU 90% untuk antibiotik profilaksis, empiris dan definitif dengan median (IQR) durasi terapi antibiotik meliputi usia: 29 (22-42) tahun, durasi rawat inap: 4 (3-5) hari, dan waktu tunggu operasi: 28 (20-43) jam.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Department: | S1 - Farmasi |
Contributors: | Contribution Contributors NIDN / NIDK Email Thesis advisor Parwitha, Ida Ayu Andri NIDN0729079004 idaayu@ukwms.ac.id Thesis advisor Ramdani, Dewi 0 deramdani123@gmail.com |
Uncontrolled Keywords: | Apendisitis, apendektomi, antibiotik, DDD/100 bed days, DU90%. |
Subjects: | Pharmacy |
Divisions: | Faculty of Pharmacy > Pharmacy Study Program |
Depositing User: | Users 14817 not found. |
Date Deposited: | 14 Jan 2025 03:49 |
Last Modified: | 14 Jan 2025 03:49 |
URI: | https://repositori.ukwms.ac.id/id/eprint/41864 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |