Viming, Christian (2024) Konsep keibuan menurut Edith Stein. Undergraduate thesis, Widya Mandala Surabaya Catholic University.
![]() |
Text (ABSTRAK)
Skripsicv Abstrak.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text (BAB 1)
Skripsicv Bab 1.pdf Download (803kB) |
![]() |
Text (BAB 2)
Skripsicv Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (748kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB 3)
Skripsicv Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (728kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB 4)
Skripsicv Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (656kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB 5)
Skripsicv Bab 5.pdf Download (665kB) |
Abstract
Keibuan di masyarakat dipandang baik sebagai keadaan menjadi seorang ibu maupun sebagai karakteristik layaknya seorang ibu. Beberapa pihak melihat keibuan sebagai sesuatu yang berharga dan patut dihargai, yang lain melihatnya sebagai penindasan. Namun, karena semua manusia lahir dari rahim ibu dan dengan demikian mengalami keibuan di masa-masa pertama kehidupannya, maka bagaimana keibuan dilihat tak hanya berdampak pada para ibu dan perempuan tetapi kemanusiaan secara umum. Edith Stein merupakan salah satu filsuf perempuan di zaman kontemporer yang berusaha merefleksikan kodrat perempuan termasuk di dalamnya keibuan. Penulis menggunakan studi pustaka dan hermeneutika sebagai metode untuk memahami konsep Edith Stein tentang keibuan khususnya dalam karyanya: Die Frau: Fragestellungen und Reflexionen. Edith Stein, yang juga dikenal dengan nama Teresa Benedikta dari Salib, adalah seorang filsuf Jerman yang melihat keibuan sebagai salah satu Bestimmung atau panggilan perempuan. Menurutnya, perempuan dipanggil untuk menjadi pasangan dan ibu. Baik secara fisik maupun spiritual, perempuan dilengkapi untuk memenuhi panggilan itu. Ia menggunakan metode fenomenologis dan prinsip Thomistik anima forma corporis yang menyatakan bahwa sama seperti secara fisik perempuan dan laki-laki berbeda, mereka pun pasti memiliki karakteristik mental yang berbeda pula sebab manusia adalah kesatuan tubuh dan jiwa. Dalam pemikiran Stein keibuan tak hanya dipahami dalam arti fisik-biologisnya saja tetapi juga dalam arti spiritual. Maka, perempuan dapat memenuhi panggilannya sebagai ibu apa pun pekerjaan, pilihan, dan status pernikahannya. Ia juga melihat keibuan sebagai nilai intrinsik yang dapat berkontribusi bagi masyarakat baik melalui artinya secara fisik maupun spiritual. Keibuan dapat menjadi obat penyakit masyarakat modern seperti dehumanisasi person, perkembangan satu sisi, dan fragmentasi. Konsep Edith Stein tentang keibuan dapat digunakan untuk merefleksikan isu-isu aktual terkait keibuan, seperti: aborsi, keibuan surogat, rahim buatan, dan fenomena childfree. Selain itu, pandangannya tentang keibuan yang holistik dapat membantu perempuan dan masyarakat secara umum untuk memahami nilainya, panggilannya, dan cara-cara untuk memenuhi panggilan itu.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Department: | S1 - Filsafat |
Contributors: | Contribution Contributors NIDN / NIDK Email Thesis advisor Susanti, Anastasia Jessica Adinda NIDN0719038902 UNSPECIFIED |
Uncontrolled Keywords: | Keibuan, perempuan, panggilan. |
Subjects: | Philosophy |
Divisions: | Faculty of Philosophy > Philosophy Science Study Program |
Depositing User: | Users 14202 not found. |
Date Deposited: | 31 Jul 2024 04:04 |
Last Modified: | 31 Jul 2024 04:04 |
URI: | https://repositori.ukwms.ac.id/id/eprint/40621 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |